Pengolahan
limbah, atau pengolahan air limbah domestik, adalah proses penghilangan
kontaminan dari air limbah dan limbah rumah tangga, baik limpasan (efluen)
maupun domestik. Hal ini meliputi proses fisika, kimia, dan biologi untuk
menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologis. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan aliran limbah (atau efluen yang telah diolah) dan limbah padat
atau lumpur yang cocok untuk pembuangan atau penggunaan kembali terhadap
lingkungan. Bahan ini sering secara tidak sengaja terkontaminasi dengan banyak
racun senyawa organik dan anorganik.
Perkembangan
industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan kemajuan teknologi
oleh manusia guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, namum di sisi
lain dapat menimbulkan dampak yang justru merugikan kelangsungan hidup manusia.
Dampak tersebut harus dicegah karena keseimbangan lingkungan dapat terganggu
oleh kegiatan industri dan teknologi tersebut. Jika keseimbangan lingkungan
terganggu maka kualitas lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan hidup
banyak ditentukan oleh daya dukung alam atau kualitas lingkungan yang mendukung
kelangsungan hidup manusia (Wardhana, 1999).Diantara dampak kegiatan yang
sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan adalah dihasilkannya limbah pada
berbagai kegiatan diatas. Berdasarkan sumber penghasilnya, air limbah berasal
dari berbagai jenis kegiatan seperti perumahan, industri, pertanian dan
perkebunan. Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri tergantung pada jenis
industrinya sendiri, bahan baku, proses industri, bahan bakar, sistem
pengelolaan limbah cair yang digunakan (Mukono, 2006). Sebagai patokan dapat
dipergunakan acuan bahwa 85-95% dari jumlah air yang dipergunakan menjadi air
limbah apabila industri tersebut tidak menggunakan kembali air limbah tersebut
(Sugiharto, 2005).
Pengolahan Secara Biologis
Semua polutan
air yang biodegradable dapat diolah secara biologis, sebagai pengolahan
sekunder,pengolahan secara biologis dipandang sebagai pengolahan yang paling
murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah dikembangkan berbagai metoda
pengolahan biologis dengan segala modifikasinya (Tjokrokusumo, 1995).
Pengolahan
limbah secara biologi adalah pengolahan air limbah dengan menggunakan
mikroorganisme seperti ganggang, bakteri, protozoa, untuk menguraikan senyawa
organik dalam air limbah menjadi senyawa yang sederhana. Pengolahan tersebut
mempunyai tahapan seperti pengolahan secara aerob, anaerob dan fakultatif. Pengolahan
air limbah bertujuan untuk menghilangkan bahan organik, anorganik, amoniak, dan
posfat dengan bantuan mikroorganisme. Penggunaan saringan atau filter telah
dikenal luas guna menangani air untuk keperluan industri dan rumah tangga, cara
ini juga dapat diterapkan untukpengolahan air limbah yaitu dengan memakai
berbagai jenis media filter seperti pasir dan antrasit. Pada penggunaan sistem
saringan anaerobik, media filter ditempatkan dalam suatu bak atau tangki dan
air limbah yang akan disaring dilalukan dari arah bawah ke atas (Laksmi dan
Rahayu, 1993).
Bau : Bau yang keluar dari dalam air dapat langsung berasal
dari bahan buangan atau air limbah kegiatan industri, atau dapat juga berasal
dari hasil degradasi bahan buangan oleh mikroba yang hidup di dalam air
(Wardhana, 1999). Zat organik dalam limbah, yang secara umum mewakili bagian
yang mudah menguap dari seluruh benda padat yang terdiri dari senyawa nitrogen,
karbohidrat, lemak-lemak dan minyak-minyak mineral, bentuknya tidak tetap dan
membusuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap (Mahida, 1993).
Timbulnya bau pada air limbah secara mutlak dapat dipakai
sebagai salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang cukup tinggi
(Wardhana, 1999 ). Beberapa karakteristik fisik ini mencerminkan kualitas
estetik dari air limbah(seperti warna dan bau ), sedangkan karakteristik lain
seperti pH dan temperatur dapat memberikan dampak negatif pada badan air
penerima.
Menurut Sunu (2001), faktor – faktor yang mempengaruhi
jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air adalah :
Water Micro Organism
Sumber air :Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air
dipengaruhi oleh sumber air seperti air laut, air hujan, air tanah dan air
permukaan.Komponen nutrient dalam air – Secara alamiah air mengandung
mineral-mineral yang cukup untuk kehidupan mikroorganisme. Air buangan sering
mengandung komponenkomponen yang dibutuhkan oleh spesies mikroorganisme
tertentu.Komponen beracun – Bila terdapat di dalam air akan mempengaruhi jumlah
dan jenis mikroorganisme yang terdapat di dalam air sebagai contoh asam-asam
organik dan anorganik dapat membunuh mikroorganisme dan kehidupan lainya dalam
air.Organisme air – Adanya organisme lain di dalam air dapat mempengaruhi
jumlah dan jenis mikroorganisme air, seperti protozoa dan plankton dapat
membunuh bakteri.Faktor fisik – Faktor fisik seperti suhu, pH, tekanan osmotik
tekanan hidrostatik, aerasi dan penetrasi sinar matahari dapat mempengaruhi
jumlah dan jenis mikroorganisme yang terdapat di dalam air.
Tujuan
pemrosesan air limbah secara biologi adalah untuk menghilangkan bahan organik
dan anorganik yang terlarut dalam air yang sukar mengendap melalui proses
penguraian biologis, penguraian ini memerlukan oksigen pada proses aerobik dan
pada proses anaerobik berlangsung tanpa oksigen, proses biologis dapat digunakan
untuk meniadakan pospat kebanyakan sistem biologis dapat mentolerir naik
turunnya suhu. Pada pengolahan biologi air limbah, perlu dipertahankan agar
mikroorganisme dapat menunjukkan kemampuannya yang optimal seperti bakteri
untuk mengambil bahan-bahan organik dengan merancang peralatan dan sistem
pengolahan yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri.
Sebelum melakukan pengolahan perlu ditinjau bahwa pada
proses pengolahan air limbah pH harus berkisar 7 atau 6,5 – 9,5 karena semua
proses berlangsung pada suasana netral. Proses netralisasi pada umumnya
dilakukan dengan penambahan Ca(OH)2 kemudian dilakukan pengadukan agar reaksi
antara asam dan basa dapat berlangsung dengan baik (Djabu et al.,1 990).
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_limbah
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/06/jumlah-dan-jenis-mikroorganisme-dalam-air.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar