Rabu, 30 Oktober 2013

Organisasi dan Arsitektur kompuer

  1     Jelakan perbedaan organisasi dan arsitektur kompuer?
2.   Jelaskan fungsi komputer di bawah ini :
a)    Pengolahan data
b)   Penyimpanan data
c)    Pemindahan data
d)   Kendali
3.    Sebutkan dan jelaskan 3 komponen computer?
...
1.                  Perbedan organisasi dan arsitektur computer adalah Jika organisasi komputer mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan hubungan antara komponen sistem komputer dan interkoneksinya yang merealisasikan spesifikasi arsitektural. Contoh: sinyal kontrol, interface, teknologi memori,teknologi hardware.

Sedangkan arsitektur komputer mempelajari atribut - atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer, dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program.Contoh: set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/0.

2.       Fungsi dari pengolahan data, penyimpanan data, pemindahan data dan kendali            adlah sbb:

a)       Fungsi pengolahan data (Data processing):  Komputer sebagai alat untuk        mengolah data yaitu untuk mengolah data yang telah kita buat dan akan dip                 roses di CPU. Jika kita ingin membuka kembali program yang kita buat     computer akan mengolah dan membuka program yang telah kita buat. Contoh:   updating bank statement.
b)      Fungsi penyimpanan data (Data storage):  Komputer sebagai alat untuk          penimpanan data yaitu untuk menyimpan data yang telah dibuat dan akan bisa       membuka kembali file yang telah kita buat. Contoh: download dari internet.                          
c)        Fungsi pemindahan  data (Data movement): Komputer sebagai alat untuk       pemindahan data yaitu untuk  pemindahan data yang telah dibuat dan akan   bisa membuka kembali file yang telah kita buat dengan cara mengcopy paste        file yang telah kita buat. Contoh: dari keyboard ke layar monitor.  
d)       Fungsi kendali  (Control): Komputer sebagai alat kendali data yaitu untuk       mengatur data yang telah dibuat maupun yang akan dibuat dan akan bisa membuka kembali file yang telah kita buat. Dan bisa mengendalikan apa yang          kita perintahkan melalui keyboard dan lain lain.

3.       Di dalam computer terdapat 3 komponen penting yaitu:

1.             Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika.
2.            Software (Perangkat Lunak), merupakan program yang dijalankan pada                     komputer.
3.            Brainware (SDM).

Sementara itu Hardware sendiri terbagi dalam tiga bagian utama yaitu:
Ø  Processor, merupakan bagian dari perangkat keras komputer yang melakukan pemprosesan aritmatika dan logika serta pengendalian operasi komputer secara keseluruhan. Prosesor terdiri atas dua bagian utama, yaitu ALU (Arithmetic Logic Unit) dan Control Unit. Kecepatan kerja prosesor biasanya ditentukan oleh kecepatan clock dari Control Unit-nya.
          Memori, ini juga dibedakan menjadi dua yaitu:
1.     Primary Memory, dipergunakan untuk menyimpan data dan instruksi dari program yang sedang dijalankan. Biasa juga disebut sebagai RAM. Karakteristik dari memori primer adalah
a)    Volatil (informasi ada selama komputer bekerja. Ketika           komputer dipadamkan, informasi yang disimpannya juga hilang)
b)   kecepatan tinggi
c)    akses random (acak)
d)   Secondary Memory, dipergunakan untuk menyimpan data atau program biner secara permanen. Karakteristik dari memori sekunder adalah
e)   non volatil atau persisten
f)    kecepatan relatif rendah (dibandingkan memori primer)
g)   akses random atau sekuensial

2.    Contoh memori sekunder : floppy, harddisk, CD ROM, magnetic tape, optical disk, dll. Dari seluruh contoh tersebut, yang memiliki mekanisme akses sekuensial adalah magnetic tape. 
Piranti, merupakan bagian yang berfungsi sebagai penghubung antara komputer dengan lingkungan di luarnya. Dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
a)    Input Device (Piranti Masukan), berfungsi sebagai media komputer untuk menerima masukan dari luar. Beberapa contoh piranti masukan :
1.     keyboard
2.    mouse
3.    touch screen
4.    scanner
5.    camera
6.    modem
7.    network card
Selanjutnya adalah Perangkat Lunak. Perangkat lunak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.     Sistem Operasi, merupakan perangkat lunak yang mengoperasikan komputer serta menyediakan antarmuka dengan perangkat lunak lain atau dengan pengguna. Contoh sistem operasi : MS DOS, MS Windows (dengan berbagai generasi), Macintosh, OS/2, UNIX (dengan berbagai versi), LINUX (dengan berbagai distribusi), NetWare, dll.
2.    Program Utilitas, merupakan program khusus yang berfungsi sebagai perangkat pemeliharaan komputer, seperti anti virus, partisi hardisk, manajemen hardisk, dll. Contoh produk program utilitas : Norton Utilities, PartitionMagic, McAfee, dll.
3.    Program Aplikasi, merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. Contoh : aplikasi akuntansi, aplikasi perbankan, aplikasi manufaktur, dll.
4.    Program Paket, merupakan program yang dikembangkan untuk kebutuhan umum, seperti :
a)            pengolah kata /editor naskah : Wordstar, MS Word, Word Perfect,     AmiPro, dll.
b)           pengolah angka / lembar kerja : Lotus123, MS Excell, QuattroPro, dll.
c)            presentasi : MS PowerPoint, dll.
d)            desain grafis : CorelDraw, PhotoShop, dll.
          Bahasa Pemprograman, merupakan perangkat lunak untuk pembuatan atau pengembangan perangkat lunak lain. Bahasa pemprograman dapat diklasifikasikan menjadi tingkat rendah, tingkat sedang, dan tingkat tinggi. Pergeseran dari tingkat rendah ke tinggi menunjukkan kedekatan dengan 'bahasa manusia'. Bahasa tingkat rendah (atau biasa disebut bahasa assembly) merupakan bahasa dengan pemetaan satu persatu terhadap instruksi komputer. Contoh bahasa tingkat tinggi : Pascal, BASIC, Prolog, Java dll. Contoh bahasa tingkat menengah : bahasa C. Seperti perangkat lunak lain, bahasa pemprograman juga memiliki pertumbuhan generasi.

Komponen yang terakhir yaitu SDM atau brainware. Terdapat berbagai peran yang dapat dilakukan manusia dalam bagian sistem komputer. Beberapa peran di antaranya adalah :
1.     Analis Sistem, berperan melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi, serta merancang solusi pemecahannya dalam bentuk program komputer.
2.    Programmer, berperan menerjemahkan rancangan yang dibuat analis kedalam bahasa pemprograman sehingga solusi dapat dijalankan oleh komputer.
3.    Operator, bertugas menjalankan komputer berdasarkan instruksi yang diberikan.
4.    Teknisi, bertugas merakit atau memelihara perangkat keras komputer.


Sabtu, 13 Juli 2013

KEDAULATAN PANCASILA DAN KENAIKAN BBM


KEDAULATAN PANCASILA DAN KENAIKAN BBM
            Pengamalan Pancasila oleh para pemuka dan pemimpin rakyat dalam kehidupan kenegaraan akan sangat berpengaruh pada kondisi sosial politik masyarakatnya, akan berpengaruh pada tingkat stabilitas sosial politik masyarakatnya, dan akan sangat berpengaruh pada semua upaya penegakan hukum dan keadilan sosialnya, Tetapi pengamalan Pancasila tidak akan berjalan dengan baik jika tidak muncul kekuatan kedaulatan rakyat yang dapat mengawasi kehidupan kenegaraan maupun  kekuasaan para pemimpin secara seutuhnya. Keseimbangan akan keadilan inilah yang seringkali dilupakan oleh para pemimpin, yang akhirnya terlena atau dinina kebodohan oleh keasyikan sendiri sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan. Misalnya saja, sampai saat ini para wakil rakyat yang lebih mengutamakan daerah pemilihannya sendiri didalam mengalokasikan anggaran pembangunan, jelas hal itu akan merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia untuk melihat keadaan negeri sendiri, dengan menyadari kesemua kekuatan  dan kelemahannya, dan lingkungan strategik ditingkat regional maupun global, dengan menggunakan Pancasila untuk menuju arah cita-cita kemerdekaan seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Dalam kehidupan kenegaraan berdasarkan Pancasila, sila pertama sebenarnya  mengedepankan betapa pentingnya kehidupan kenegaraan dilandasi unsur spiritual (rohani, religius, keagamaan, etika, moral). Tetapi kenyataan kehidupan kenegaraan yang dirasakan oleh kita selama ini, unsur material (kebendaan, keuangan, kenikmatan jabatan yang sangat  duniawi) sangat menonjol sekali. Sehingga kita pada akhirnya dapat mengamati bagaimana berbagai macam pertentangan dari kekuatan kepentingan politik, sebenarnya  hanya  disebabkan oleh permasalahan perebutan unsur material duniawi belaka.
            BBM saat ini sudah menjadi bagian utama dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat sehari-hari akan sangat berpengaruh terhadap kondisi masyarakat. Kenaikan harga premium yang mencapai Rp 6.000 per liter dianggap terlalu tinggi dan dana kompensasi bagi warga miskin tersebut dianggap tidak sebanding dengan kenaikan seluruh harga barang. Apalagi penyalurannya beberapa waktu lalu juga tidak tepat sasaran. Tidak hanya para pembeli, kenaikan harga sembako juga dikeluhkan para pedagang karena dagangannya sulit laku. Diperkirakan, harga sembako akan terus meningkat. Inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa sudah terjadi karena BBM naik, sehingga mempersulit masyarakat golongan menengah ke bawah terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil dan tetap akan sangat merasakan dampak inflasi tersebut. Inflasi yang meroket membuat kalangan industri menjadi tidak optimal karena biaya operasional dan distribusi yang tinggi menjadikan harga barang ikut meroket ujung-ujungnya akan berdampak pada kesejahteraan yang menurun demikian juga iklim investasi akan terganggu serta kemungkinan kredit macet bias berimbas dan kembali meningkat. Paling parah bisa terjadi PHK atau pemecatan besar-besaran terhadap buruh dan karyawan sehingga lapangan kerja akan semakin sulit karena industri menghadapi beban operasional yang tidak seimbang. Kenaikan BBM memiliki dampak positif dan negatif ada yang diuntungkan ada yang dirugikan, masyarakat yang hartanya disimpan dalam bentuk uang akan dirugikan karena inflasi sementara kaum spekulan akan tersenyum.





Minggu, 05 Mei 2013

TUGAS IBD, NASIONALISME INDONESIA



Nasionalisme Indonesia.

            Carut marut Negara Indonesia tidak dapat di hindarkan lagi, semua kalangan masyarakat Indonesia terkena dampaknya. Masalah seperti kriminalitas akibat semakin banyaknya penduduk miskin, harga sandang pangan yang semakin melambung tinggi, Harga BBM yang sedang diperbincangkan akan kembali naik . serta para koruptor yang terus ada dan terus menyedot uang milik Negara yang ujung-ujungnya masyarakat kecillah yang akan kesusahan. Dan yang paling menanehkan lagi adalah terjadinya bentrokan antara POLRI dan TNI yang mempunyai tujuan sama yaitu mengamankan Negara Kesatuan Republic Indonesia ini
            Nasionalisme warga Indonesia sepertinya lama kelamaan semakin menipis di antara individu setiap warga Indonesia mereka berfikir seperti selayaknya hukum rimba yang sudah lama ditinggalkan kata-kata itu,tidak ada kesadaran untuk membangun bangsa ini untuk maju bersama, mempunyai cita-cita yang sama antara para petinggi dan rakyat-rakyat kecil dimana para petinggi sudah lebih memikirkan diri sendiri dan kelompok individu. Kesamaan sejarah sepertinya tidak cukup untuk membangun rasa Nasionalisme warga Indonesia di tengah-tengah carut marut Negara repulik ini yang sudah berlangsung sejak lama.
            Nasionalisme pembodohan ini sangat mengakar ke seluruh tubuh warga seperti mana budaya rasuah sehingga aspek-aspek kebersamaan yang bersifat lebih sejagat dipinggirkan berbanding sebuah kata nasionalisme yang membodohkan. Melawan nasionalisme pembodohan merupakan hal yang paling mendasar untuk dilakukan warga Indonesia seperti mana warga Malaysia melawan slogan “Malaysia Boleh”, “Keranamu Malaysia” dan kini “Janji Ditepati”. Bagaimana untuk melawan? Untuk permulaan warga Indonesia harus menuntut pemerintah menjadikan ekonomi Indonesia sama baik atau lebih baik dari Malaysia.Menurut saya kata-kata John F. Kennedy, “Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu” sangat tidak relevan jika sesebuah negara diperintah kaum penindas dan koruptor. Apa yang diperlukan negara adalah pemerintah adil serta rakyat yang cerdas dan jika terpenuhi, rasa nasionalisme suci yang manusiawi dan inklusif akan muncul. Soal siapa yang memberi tidak timbul kerana masing-masing saling memberi.
            Sudah saatnya bangsa Indonesia membangun semangat nasionalisme yang ada pada diri setiap orang di Negara ini dengan membangun unsur unsur seperti perasaan nasional, watak nasional, batas nasional yang  memberikan pengaruh emosional dan ekonomis pada diri individu dan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia serta agama yang berpegang teguh pada keTuhanan Yang Maha Esa.
Dengan tujuan yang sama dari nasionalisme yaitu:
1.      Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh dari luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban.
2.      Menghilangkan Ekstremisme ( tuntutan yang berlebihan ) dari warga negara ( individu dan kelompok ).


Membangun konsep dari nasionalisme tidaklah kalah penting dari tujuan itu sendiri yaitu:
1.      Patriotisme
Patriotisme adalah sikap dan perilaku seseorang yang dilakukan dengan penuh semangat rela berkorban untuk kemerdekaan, kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran bangsa.
2.      Chauvinisme

Chauvinisme adalah rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
3.      Sukuisme

Sukuisme adalah suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa yang lain, atau rasa cinta yang berlebihan terhadap suku bangsa sendiri.

            Dan yang paling penting adalah membangun semangat kebangsaan pada semua individu untuk membangun itu semua.Pengertian semangat kebangsaan atau nasionalisme, merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, kekhawatiran akan terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa akan dapat dielakkan. Dari semangat kebangsaan akan mengalir rasa kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban, dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme. Rasa kesetiakawanan sosial akan mempertebal semangat kebangsaan suatu bangsa, dengan semua ini diharapkan masalah carut marut masalah di Negara kita ini bisa segera diatasi dengan permulaaan yang baik dan menanamkan jiwa nasionalisme pada diri sendiri dengan maksud dan tujuan yang sama yaitu tujuan akhir bangsa Indonesia yaitu  Untuk mewujudkan masa depan bangsa Indonesia menuju ke masyarakat yang adil dan makmur,




Jumat, 04 Januari 2013

Tugas 3

Agama dan masyarakat

    Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agama para tasauf.
    Bukti-bukti itu sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Agama yang diyakini, merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali pada konsep hubungan agama dengan masyarakat, di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial dan invidu dengan masyarakat yang seharusnya tidak bersifat antagonis.
    Peraturan agama dalam masyarakat penuh dengan hidup, menekankan pada hal-hal yang normative atau menunjuk kepada hal-hal yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan.
    Contoh kasus akibat tidak terlembaganya agama adalah “anomi”, yaitu keadaan disorganisasi sosial di mana bentuk sosial dan kultur yang mapan jadi ambruk. Hal ini, pertama, disebabkan oleh hilangnya solidaritas apabila kelompok lama di mana individu merasa aman dan responsive dengan kelompoknya menjadi hilang. Kedua, karena hilangnya consensus atau tumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilai dan norma yang bersumber dari agama yang telah memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.
Jenis-jenis Agama
    Agama boleh dibagi kepada beberapa jenis menurut kriteria tertentu. Orang ramai biasanya menjeniskan agama kepada agama yang sahih dan agama sesat. Penjenisan mudah ini adalah subjektif, malah boleh mendatangkan perasaan tidak puas hati dalam masayrakat yang berbilang kaum dan agama. Dengan itu, agama haruslah dijeniskan berdasarkan kriteria yang zahir.
Dari segi penyebaran
Dari segi penyebarannya,sesuatu agama boleh dibagi kepada dua jenis yaitu:
Agama Universal
        merupakan agama-agama yang "besar" dan mempunyai minat untuk menyebarkan ajaran untuk keseluruhan umat Manusia. Sasaran agama jenis ini adalah kesemua manusia tanpa mengira kaum dan bangsa. Contohnya: Agama Islam, Kristian dan Buddha.
Agama Folk
        merupakan agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama universal. Amalannya hanya terhadap kepada etnik tertentu. Contohnya: Agama Rakyat China/Taoismedan agama Sikh
Dari segi sumber rujukan
    Semua agama menganggap ajarannya kudus. Kekudusan itu berpuncak daripada satu sumber yang kudus juga. Dari segi sumber, agama-agama di dunia boleh dibahagi kepada dua jenis:
Agama Bersumberkan wahyu.
        Merujukkan agama yang menuntut dirinya sebagai agama yang diturunkan daripada Tuhan sendiri. Penurunan ini biasanya melalui seorang Rasul. Daripada itu, agama yang berkenaan menganggap ajarannya adalah kebenaran yang muktamad. Contohnya: agama Yahudi, Kristian, Islam.
Agama Budaya.
        Merujuk kepada agama yang tidak menuntut kepada sumber wahyu. Agama ini mengabsahkan dirinya dengan merujuk kepada pelbagai sumber seperti pembuktian, tradisi, falsafah dan sebagainya. Contohnya: agama Buddha, Hindu.
Dari segi tanggapan ketuhanan
    Agama-agama yang berbeda mempunyai pandangan yang berbeda mengenai Tuhan. Perbedaan ini mungkin dari segi nama Tuhan dan sifat Tuhan. Secara umumnya, agama menurut penjenisan ini dapat dibahagi kepada 2 jenis.
Agama Monoteisme
        merupakan agama yang menganggap Tuhan hanya satu, yakni mendukung konsep kewahidan Tuhan. Contohnya, agama Islam.
Agama Politeisme
        merupakan agama yang menganggap bahawa Tuhan wujud secara berbilangan, yakni ada banyak Tuhan atau Tuhan boleh berpecah kepada banyak bentuk. Contohnya, agama Hindu, Agama Rakyat China.
Fungsi Agama Kepada Manusia
    Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang dihuraikan di bawah:
Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
        Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui indera manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWT dan setiap manusia harus menaati Allah SWT
Menjawab perbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
        Beberapa pertanyaan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan pertanyaan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, lamanya hidup, soal nasib dan sebagainya. Bagi kebanyakan manusia, soalan-soalan ini adalah menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.
Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
        Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
Memainkan fungsi kawalan sosial.
        Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawalan sosial.
     Jadi, Agama sangatlah diperlukan dalam pergaulan sehari hari ataupun dalam pergaulan masayrakat, karena agama juga sangat berfungsi penting dalam memainkan peran di antara kehidupan masyarakat yakni sebagai menjaga kerukunan antar hubungan dalam masyarakat dan melalui agama kita bisa menanamkan rasa hormat antar sesama dalam kehidupan bersosialisasi.





http://organisasi.org
Sofian oktaviardi

Tugas 2

PEMUDA DAN SOSIALISASI


PEMUDA
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan , terutama dari generasi lainya.hal ini dapt dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus , generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.

POTENSI-POTENSI PEMUDA
a.Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada , maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
b.dinamika dan kreatifitas.
c.keberanian mengambil resiko
d.optimis dan kegairahan semangat
e.sikap kemandirian dan disiplin murni
f.terdidik
g.keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h.patriotismedan nasionalisme
i.sikpa kesatria
j.kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.

Studi Kasus :
Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus berubah menjadi lebih baik, namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu bahwa dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan agama diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah.

PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli
a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
b. Sekolah
    Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
c. Teman bermain (kelompok bermain)
    Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Media Massa
    Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
e. Lingkungan kerja
    Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
Studi Kasus :
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari.


PROSES SOSIALISASI

Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :

1.       Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.
2.       Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.

Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.


PERANAN PEMUDA DAN MAHASISWA DI MASYARAKAT

 Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.

Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.


Peranan pemuda dalam sosialisasi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu biasanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.




Http://wikipedia.com
http://Gunadarma web
Sofian oktaviardi

Tugas 1

Penduduk, Masyarakat, Dan Kebudayaan (ISD)

Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, , dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.

Penduduk
Adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
Masyarakat
Adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan
Adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.

PENGERTIAN PENDUDUK
Pengertian Penduduk Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatuwilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan salingberinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu. Dalamsosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempatiwilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk suatu negara ataudaerahbisa didefinisikan menjadi dua:
•Orang yang tinggal di daerah tersebut
•Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.

Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggaldi situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain.Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlahpenduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.Pertambahan Penduduk di IndonesiaPenduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar,dimana di antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negaraberkembang. Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikanbahwa penduduk perkotaan di negara-negara berkembang terusmeningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angkaini merupakan dua kali lipat angka pertumbuhan penduduk totalnegaranegaraberkembang pada umumnya, yakni sekitar 1,2 persen. Meskipenduduk perkotaan di negara-negara maju juga meningkat denganangka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhanpenduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besardaripada negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan dinegaranegaraberkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnyapenduduk perkotaan secara absolut.Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah pendudukperkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa, denganlaju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990-2000. Jumlah itu kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk.Mengikuti kecenderungan tersebut, dewasa ini (2005)diperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa, dan kini hampir setengah jumlah penduduk Indonesia tinggaldi wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas padaupaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan.Meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di perkotaandapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah dariperdesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk melakukanurbanisasi.Secara demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaa
sumber: wikipedia

Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
 Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan lain sebagainya

    Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan kenyataaan bahwa manusia sebagai makhluk sosial ada kecenderungan untuk melakukan kesalahan sesama manusia. Kecenderungan yang bersifat sosial ini selalu timbul pada diri setiap manusia ada sesuatu yang saling membutuhkan. Dari kenyataan ini kemudian timbullah suatu struktur antar hubungan yang beraneka ragam. Keragaman itu dalam bentuk kolektivitas-kolektivitas serta kelompok-kelompok dan pada tiap-tiap kelompok tersebut terdiri dari kelompok-kelompok yang lebih kecil. Apabila kolektivitas-kolektivitas itu dan kelompok-kelompok mengadakan persekutuan dalam bentuk yang lebih besar, maka terbentuklah apa yang kita kenal dengan masyarakat.
    Pada setiap masyarakat, jumlah kelompok dan kesatuan sosial tidak hanya satu, disamping itu individu sebagai warga masyarakat dapat menjadi bagian dari berbagai kelompok dan atau kesatuan sosial yang hidup dalam masyarakat tersebut.

Ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya sebagai berikut.
a. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia.
c. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
d. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya

Koentjaraningrat (1994) menjabarkan definisi masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

Hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan
Dalam hal yang disebut penduduk terdiri dari berbagai macam unsure, salah satunya adalah masyarakat. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu sama lain. Mc Iver pakar sosiologi politik pernah mengatakan:”Manusia adalah makhluk yang dijerat oleh jaring – jaring yang dirajutnya sendiri”. Jaring – jaring itu adalah kebudayaan. Mc Iver ingin mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat (socially constructed) tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”. Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu (internalized). Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai (values) yang merupakan suatu konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.
Dari uraian tersebut diatas jelas sekali bahwa kebudayaan merupakan unsur paling dasar (basic) dari suatu masyarakat, sehingga sampai sekarang sebahagian sosiolog dan antropolog masih menganut faham cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola perilaku manusia dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence Harrison dalam bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai – nilai budaya mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000). Samuel Huntington memberi contoh bahwa pada tahun 1960-an Ghana dan Korea Selatan memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh tahun kemudian Korea telah menjadi Negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami kemajuan apapun dan saat ini GNP perkapitanya hanya seperlimabelas Korea Selatan. Ini disebabkan (terutama) karena bangsa Korea (selatan) memiliki nilai – nilai budaya tertentu seperti hemat, kerja keras, disiplin dan sebagainya. Semua ini tidak dimiliki masyarakat Ghana.
Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide, yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Karena berfungsi sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya kebudayaan mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks Negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang mengenai resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu.

Permasalahan Penduduk, Masyarakat, dan Budaya
Karena saling keterkaitannya penduduk, masyarakat, dan kebudayaan, sehingga pada akhirnya menimbulkan sebuah permasalahan yang menjadi konflik. Banyak konflik yang terjadi saat ini yang berkaitan dengan ketiganya. Dibawah ini merupakan contoh kecil dari kesalahan keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan.Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Berikut adalah beberapa kegoyahan yang terjadi akibat tidak keseimbangan tiga unsur tersebut:
1.        Kepadatan Penduduk
Banyaknya jumlah penduduk di dunia ini sangatlah sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Banyaknya jumlah kelahiran dibandingkan kematian menyebabkan kepadatan penduduk yang luar biasa. Dapat dikatakan persatu jengkal tanah terdapat puluhan orang mendiaminya.
Pada dasarnya sudah dilakukan tindakan untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi ini, seperti pencanangan keluarga berencana dan transmigrasi. Tetapi semua sudah tidak memiliki efek yang berarti lagi. Banyaknya kelahiran yang berasal dari free seks dan pernikahan muda menyebabkan kelahiran
 manusia baru ke dunia ini menjadi tidak berarti. Selain itu banyak pula para pelancong pada akhirnya menetap di suatu wilayah tertentu untuk mengadu peruntuhan nasib.
Kepadatan penduduk ini sampai saat ini masih menjadi tugas penting bagi pemerintah. Tugas yang sangat berat apabila para penduduk sendiri tidak memiliki kemauan untuk mengikuti aturan pemerintah.
2.        Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial terjadi karena adanya pertumbuhan penduduk yang tidak disertai dengan keahliah khusus. Hal ini juga mengakibatkan membanjirnya jumlah pengangguran di kota-kota besar yang disebut sebagai pusat lapangan pekerjaan.
Sebenarnya dapat dikatakan bahwa lapangan pekerjaan sudah tersedia cukup banyak, tetapi karena kurangnya keahlian dari suatu individu yang menyebabkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan terasa lebih berat.
Solusi yang harus dilakukan adalah dengan menjadi wiraswastawan/ti yang kompetitif untuk mendapatkan kesiksessan yang berarti. Bukan menjadi pekerja, melainkan mencari pekerja, itulah yang harus dilakukan. Hanya memerlukan ide yang unik dan kreatif seseorang bisa menjadi jutawan.
3.        Lunturnya Budaya Bangsa
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan dan adat istiadat. Tetapi kenyataannya budaya di Indonesia hanya sekedar kata-kata belaka. Banyak yang sudah mulai meninggalkan kebudayaan peninggalan leluhur dan berpindah kebudaya-budaya baru yang dipengaruhi budaya barat. Hal ini tentu saja merugikan bangsa sendiri. Dengan kata lain, bangsa sendiri tidak dapat menghargai bangsanya.
Budaya yang dengan susah payah diciptakan kini dengan mudah dimusnahkan begitu saja hanya dengan datangnya budaya baru yang lebih modern. Para kaum pemuda yang harusnya melestarikan budaya bangsa, kini sudah mulai meninggalkan budayanya.
Hanya perlu tekad dan tindakan yang berarti untuk mengembalikan kebudayan tradisional. Memodernnisasi kebudayaan daerah tanpa menghapuskan nilai tradisionalnya dapat dilakukan untuk melestarikan budaya tradisional yang sedikit demi sedikit akan hilang ditelan zaman.
Itulah tadi keterkaitan dan kesalahan antara keterkaitan penduduk, masyarakat, dan kebudayaan.

Jadi kebudayaan mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapatdalam masyarakat di tentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilahnya adalah “cultural-determinism”. Hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan yaitu penduduk menyebabkan terjadinya masyarakat dan masyarakat memilikikebudayaan masing-masing. Ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia

Sumber:
>http:gunadarma web
>sumber: wikipedia
>Sofian oktaviardi